peninggalan zaman logam – Berdasarkan penemuan benda hasil kebudayaan manusia, para arkeolog membagi zaman prasejarah ke dalam dua periode, yaitu megalitikum atau zaman batu dan zaman logam.
Setelah melalui zaman megalitikum, manusia prakaksara mulai memasuki zaman logam. Di zaman inilah, peralatan yang digunakan sudah tidak lagi terbatas hanya pada batu, kayu, dan tulang, tetapi sudah menggunakan logam.
Manusia yang hidup pada zaman logam mulai membuat dan menggunakan peralatan sehari-hari dari bahan logam. Sehingga, dikatakan pada zaman ini manusia telah mengembangkan teknologi yang cukup tinggi.
Hal ini karena logam tidak mudah dipecah dan dipahat sebagaimana batu. Pada masa inilah yang membuktikan manusia purba sudah mengenal teknik peleburan.
Berdasarkan catatan sejarahnya, ada 3 periode zaman logam, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.
Namun, menurut para ahli, Indonesia hanya mengenal dua periode zaman logam, yaitu zaman perunggu dan besi.
Hal ini dikarenakan tidak ditemukannya peninggalan zaman logam berbahan tembaga di nusantara. Peninggalan zaman ini banyak di temukan di Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.
Pada zaman perunggu, manusia menggunakan perunggu sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat kebutuhan sehari-hari. Manusia telah mampu membuat logam yang lebih keras dari tembaga.
Bahkan, manusia purba sudah mampu mencampurkan tembaga dengan timah untuk menghasilkan logam yang kuat dan keras. Zaman ini juga disebut dengan kebudayaan Donsong-Tongkin, Vietnam.
Seiring zaman, manusia purba mulai bisa membuat peralatan dari besi dengan cara melebur bijihnya dan mencetaknya.
Teknik pembuatanya yang lebih sempurna dibandingkan pembuatan tembaga dan perunggu, menghasilkan peralatan yang lebih kuat dan sempurna.
Table of Contents
Peninggalan Manusia di Zaman Logam

Peninggalan zaman logam bisa dikatakan lebih maju dibandingkan dengan zaman batu. Berikut ini beberapa contoh peninggalan manusia pada zaman logam yang perlu diketahui:
1. Kapak Corong
Manusia pra-aksara sudah mengenal kapak yang terbuat dari perunggu, atau sering juga disebut kapak corong atau kapak sepatu karena bentuknya yang sedikit menyerupai sepatu.
Benda peninggalan ini bisa ditemukan di Papua, Sulawesi, Bali, hingga di pulau Sumatera.
2. Bejana Perunggu
Peninggalan zaman logam di periode perunggu selanjutnya adalah bejana perunggu. Bentuknya bulat panjang, persis gitar tanpa tangkai.
Fungsi bejana ini adalah sebagai tempat menyimpan makanan. Bejana perunggu paling banyak ditemukan di daerah Madura dan Sumatera.
3. Arca Perunggu
Jika pada zaman batu arca banyak terbuat dari batu, maka di zaman logam, manusia purba sudah mulai mengembangkan arca dengan bahan dasar perunggu sebagai pengganti batu.
Hasilnya pun terlihat lebih baik dan memiliki lebih banyak variasi sehingga pada zaman itu menghasilkan lebih banyak peninggalan sejarah yang unik.
4. Nekara
Adalah sebuah tambur besar yang bentuknya menyerupai dandang yang teralik. Di bagian tengahnya, terdapat selaput suara berupa perunggu.
Berdasarkan penelitian dari sejarawan, benda peninggalan ini mereka temukan di deretan pulau Bali, Nusa Tenggara, hingga ke wilayah Papua.
Baca juga: Proses Pengecoran Logam
5. Perhiasan
Perhiasan di zaman logam sudah lebih bervariasi dari zaman sebelumnya, seperti gelang tangan, gelang kaki, kalung, cincin, hingga bandl kalung. Perhiasan perunggu banyak ditemui di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera.
Peninggalan periode perunggu memang sudah banyak yang menjadikannya sebatas koleksi.
Namun, peninggalan zaman logam pada periode besi hingga kini masih banyak digunakan hingga kini, seperti mata pisau, mata kapak, mata pedang, cangkul, dan lain sebagainya.