Anggrek Bulan adalah salah satu bunga nasional Indonesia yang keelokannya sudah tidak diragukan lagi. Varian warna serta bentuk kelopak dari anggrek ini memiliki ciri khas tersendiri dan tidak dimiliki oleh bunga-bunga yang lain. Berbagai keindahan yang dimiliki oleh bunga ini, membuat para pecinta bunga merasa wajib untuk memilikinya di rumah.
Bunga yang dikenal dengan nama Butterfly Orchid ini mempunyai kelopak yang mirip seperti sayap kupu-kupu disertai warna corak yang indah. Hal tersebut menjadikan Anggrek Bulan sebagai jenis anggrek yang paling banyak diminati.
Untuk menanam Anggrek Bulan diperlukan beberapa teknik khusus dan bisa dibilang gampang-gampang susah, agar bunga anggrek ini tumbuh dengan bagus. Terdapat dua cara menanam bunga anggrek, yaitu menanam dengan media pot dan menempelkannya pada pohon.
Cara-cara tersebut bisa dilakukan dan menjadi pilihan dalam mendapatkan Anggrek Bulan dari hasil tanaman sendiri. Simak penjelasannya berikut ini.
Menanam Anggrek Bulan di Dalam Pot

Memilih pot yang tepat
Umumnya tanaman anggrek di tanam di pot kecil, seperti yang transparan, pot dari kayu, tanah hingga plastik. Tinggal pilih pot jenis mana yang tepat untuk dipakai. Namun, untuk tetap dapat mengontrol pertumbuhan akarnya, disarankan untuk menggunakan pot yang transparan.
Siapkan media tanah
Untuk media tanahnya sendiri dapat menggunakan pecahan genteng, batu-bara, kayu, sabut kelapa dan potongan pakis. Jangan lupa juga untuk menyiapkan kawat atau bambu untuk mengeluarkan bibit anggrek dari media tanamnya.
Siapkan bibit
Selanjutnya siapkan bibit anggrek yang biasanya tersedia di toko pertanian. Bibit anggrek biasanya tersedia dalam botolan dan daunnya sudah memiliki ukuran sebesar 1 cm dan untuk akarnya sudah terdapat 2 hingga 3 helai.
Tersedia juga bibit anggrek muda yang dapat menjadi pilihan selain bibit dalam bentuk botolan. Bibit anggrek muda biasanya ditanam di sebuah tray, yaitu wadah bibit anggrek. Tujuan ditanam di sebuah tray adalah agar dapat memudahkan saat proses pemindahan bibit anggrek ke tempat-tempat yang mendapat sinar cahaya matahari saat pagi hari. Proses penanaman bibit anggrek muda di dalam tray dilakukan selama 3 bulan.
Proses penanaman
Setelah menyiapkan semua media tanam, maka bisa langsung melakukan proses penanaman. Jika menggunakan bibit anggrek botolan, dapat langsung melakukan pemindahan bibit dari botol ke pot. Tetaplah hati-hati saat proses pemindahan bibit agar helaian akarnya tidak rusak. Gunakan kawat yang telah dilengkungkan untuk mengeluarkan bibit dari botol.
Apabila menggunakan bibit anggrek dari tray yang sudah berusia 3 bulan, dapat langsung memindahkannya ke dalam pot yang memiliki diameter 15 cm, serta bisa diisi 3 hingga 5 tanaman.
Repotting tanaman
Tahapan repotting dapat dilakukan setelah 3 bulan dari proses penanaman. Pindahkan tanaman anggrek ke dalam pot yang ukurannya lebih besar. Untuk satu pot hanya bisa diisi dengan satu tanaman anggrek saja.
Baca Juga: Anggrek Tebu
Menanam Anggrek Dengan Menempelkannya di Pohon
Alasan mengapa tanaman anggrek dapat ditempelkan pada pohon adalah karena tanaman ini dapat merambat dan merupakan salah satu tanaman epifit yang bisa bertahan hidup dengan cara menempelkan diri dengan tanaman lain.
Ikat tanaman anggrek pada pohon menggunakan tali, seperti tali ijuk atau rapia. Helaian-helaian akar dari anggrek akan beradaptasi dengan menjalar ke permukaan pohon. Cara tersebut bisa dibilang lebih muda dibandingkan dengan cara menanam di media pot.
Cara Merawat Tanaman Anggrek
Untuk merawat tanaman anggrek, sama seperti perawatan tanaman yang lain pada umumnya, seperti memperhatikan intensitas cahaya serta melakukan penyiraman dan pemupukan secara rutin. Berikut penjelasannya.
Pemupukan
Disarankan untuk mengarahkan pupuk pada daun dari tanaman anggrek ketika proses pemupukan. Hal tersebut dikarenakan akar hanya mampu menerima 10% asupan nutrisi dari pupuk, bila dibandingkan dengan kutikula atau pembulu daun yang dapat menyerap nutrisi sebesar 90%.
Pemupukan dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan pupuk pada daun serta dilakukan 2 kali dalam sehari, siang dan sore. Media tanam harus diganti ketika pot sudah dipenuhi oleh tunas anggrek, semut yang mulai mengerubungi tanaman dan lumut yang menyelimuti pot.
Penyiraman
Air yang berlebihan sangat tidak disukai oleh tanaman anggrek karena dapat merusak pertumbuhan akar serta membuat media tanamnya basah dan becek. Sehingga akan membuat tunas tanaman menjadi rontok dan busuk.
Maka dari itu sangat disarankan untuk menggunakan sprayer saat melakukan penyiraman. Teknik tersebut tetap dapat menjaga kelembapan tanaman tanpa takut merusak media tanamnya. Gunakan air yang memiliki pH netral. Penyiraman dapat dilakukan pagi dan sore hari. Jika sedang musim kemarau, penyiraman dapat dilakukan menjadi 3 kali sehari, ditambah dengan malam hari.
Intensitas Cahaya
Tanaman anggrek merupakan salah satu jenis tanaman yang tidak terlalu membutuhkan banyak sinar matahari, hanya sekitar 20%-30% kapasitas cahaya matahari pagi. Disarankan untuk memberikan naungan seperti paranet atau jaring peneduh, agar tanaman anggrek tetap terhalang dari cahaya matahari secara langsung.
Jika tanaman anggrek ditempelkan di pohon, pilihlah pohon yang lumayan rindang agar tanaman anggrek tetap teduh. Tempelkan tanaman dengan menghadap arah timur yang dimana matahari memancarkan sinar cahayanya saat pagi hari.
Untuk tanaman anggrek yang ditanam di pot, taruh tanaman di tempat yang teduh namun tetap mendapatkan asupan sinar matahari saat pagi hari. Karena ditanam di pot, maka akan lebih mudah meletakkannya karena bisa dipindah-dipindahkan. Gunakan lampu khusus tanaman jika tanaman anggrek diletakkan di dalam ruangan, agar tanaman tetap sehat dan subur.
Demikianlah tata cara penanaman serta perawatan dari tanaman anggrek, termasuk Anggrek Bulan. Dibutuhkan ketekunan serta kelihaian dalam perawatan tanaman anggrek. Praktekkan cara yang sudah dijelaskan dalam artikel ini untuk mendapatkan tanaman anggrek yang bagus dan indah.